UMUM | 12 Jul 2019
Rapat Koordinasi Lintas Sektor Kebudayaan dan Pariwisata Jawa Timur Tahun 2019 dengan tema “Percepatan Pembangunan Kebudayaan dan Pariwisata Membuka Peluang Investasi di Jawa Timur” berlangsung pada tanggal 10-11 Juli 2019 di Hotel Bukit Daun, Kab. Kediri.
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Prov. Jatim Sinarto S.Kar. MM menyampaikan Tantangan Utama dalam pengembangan Investasi Pariwisata antara lain Masih kuranganya penguatan regulasi, Ekonomi Makro, Kurangnya dukungan Infrastruktur,Pariwisata berkelanjutan (Suistanable Tourism), Membutuhkan komitmen bersama antara Pemerintah, Swasta dan masyarakatserta Digitalisasi. “Sedangkan Tantangan Sosial Budaya meliputi Sapta Pesona sehingga perlu membuat tata kelola pelayanan wisatawan”, Imbuhnya.
Adapun 5 strategi yang perlu diterapkan menurut Kemenpar dalam membuka peluang investasi Pariwisata ini adalah:
Pariwisata Jawa Timur menjadi industri jasa wisata yang sangat menarik. Dilihat dari jenis dan sebaran kegiatan yang masuk dalam lingkup Pariwisata, ternyata Jawa Timur juga memiliki jumlah kegiatan wisata yang cukup signifikan, yaitu sebesar 38 kelompok usaha yang tersebar dan menempel di beberapa lapangan usaha (KBLI 2017).
Jika dilihat dari sisi besaran nilai tambahnya, Kegiatan Pariwisata Jawa Timur memiliki nilai yang sangat besar, karena mampu menopang ekonomi Jawa Timur sebesar 8,26 persen (2017), dan diprediksikan pada tahun 2020 peranan Pariwisata akan mencapai angka di atas 9 persen. Sehingga bisa diartikan jika terjadi penurunan nilai tambah (PDRB) Pariwisata sebesar 5 persen pada tahun 2020, maka dampaknya juga akan mengurangi pertumbuhan ekonomi Jawa Timur sebesar 0,46 persen.
Dari sisi pertumbuhan Pariwisata, nampaknya kinerja Pariwisata juga diprediksi tumbuh cukup siginifikan, yaitu rata-rata di atas 6 persen, di atas rata-rata pertumbuhan ekonomi Jawa Timur, bahkan diprediksikan pertumbuhan pariwisata pada akhir tahun2021 bisa mencapai angka 7 persen.
Dengan melihat peran dan prediksi perkembangan Pariwisata Jawa Timur ini, maka sudah selayaknya menjadikan perhatian khusus bagi para pemegang sektor/stakeholder di seluruh Jawa Timur. – Tim Medsos Disbudpar Prov. Jatim