Ingin Sewa kamar di Wilwatikta-Inn Disbudpar Jatim, klik di sini ya!

Tingkatkan Potensi Desa Wisata, Disbudparprov Jatim Selenggarakan Pendampingan Desa Wisata

Kab. Madiun – Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Jawa Timur menyelenggarakan Pendampingan Desa Wisata di Kabupaten Madiun. Bertempat di Basecamp Kare Ecoadventure, Desa Wisata Kare, Kab. Madiun, kegiatan tersebut mengundang 60 peserta yang merupakan Pengelola Desa Wisata di Kab. Madiun. Selama tiga hari, 20-22 Mei 2024  peserta mendapat wawasan seputar peningkatan potensi dan manajemen desa wisata. Kegiatan ini mendapatkan dukungan dari KIP (Kita Indonesia Penggerak) Foundation dan Sampoerna Foundation yang bertujuan untuk mempromosikan program Akademi Desa Wisata.

Kepala Bidang Destinasi Pariwisata Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Jawa Timur Susiati memberikan sambutan mewakili Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Jawa Timur. Dalam sambutannya Susiati menyampaikan,  Provinsi Jawa Timur dianugerahi dengan berbagai macam potensi wisata mulai dari alam maupun budayanya, yang dapat dikembangkan menjadi destinasi pariwisata unggulan, dengan tetap memperhatikan kelestarian lingkungan. 

Menurut Susiati, masyarakat sebagai salah satu pemangku kepentingan, perlu difasilitasi dan didorong agar dapat berpartisipasi dan berperan aktif sebagai subjek atau pelaku maupun sebagai penerima manfaat dalam pengembangan kepariwisataan secara berkelanjutan. Susiati menambahkan, sebagai penerima manfaat, masyarakat diharapkan dapat memperoleh nilai manfaat ekonomi yang berarti dari pengembangan kegiatan kepariwisataan untuk meningkatkan kualitas hidup dan kesejahteraan sosial masyarakat yang bersangkutan dengan mengembangkan usahanya, salah satunya dikemas dalam bentuk paket-paket wisata berbasis sumber daya perdesaan.

Sementara itu Adyatama Kepariwisataan dan Ekonomi Kreatif Ahli Muda Dyah Sukma Novianti dalam laporannya menyampaikan, kegiatan Pendampingan Desa Wisata diselenggarakan untuk meningkatkan kemampuan para pengelola desa wisata yang berbasis pemberdayaan masyarakat dan kearifan lokal. 

Menurut Dyah, kegiatan ini dilaksanakan juga sebagai percepatan pemberdayaan masyarakat pengelola desa wisata dengan mengembangkan kekuatan potensi sumber daya manusia agar mampu mengembangkan pengelolaannya menjadi desa wisata yang maju dan mandiri. Lebih lanjut Dyah menambahkan, Pendampingan Desa Wisata selenggarakan untuk memberikan gambaran dampak positif dari sektor kepariwisataan terhadap perekonomian dan kesejahteraan masyarakat utamanya di desa wisata.

Kegiatan Pendampingan Desa Wisata menghadirkan beberapa narasumber yang mumpuni dalam pengembangan Desa Wisata. Antara lain Anang Sulitstijono (Kadisparpora Kabupaten Madiun) menyampaikan memberikan sambutan dan materi. Selanjutnya Dwi Ariady Kusuma (Founder KIP Foundation) memaparkan materi Pengembangan Desa Wisata.

Berikutnya Agus Wiyono (East Java Ecotourism Forum) menyampaikan Strategi Pengembangan Desa Wisata Berkelanjutan. Sementara itu narasumber terakhir Eko Agus Winarno (EJEF) memaparkan materi terkait Membuat Produk & Pola Perjalanan. Peserta juga diajak untuk berdiskusi dengan Biro Perjalanan Wisata. Focus Group Discussion dihadiri oleh 5 orang Biro Perjalanan Wisata diantaranya PT. Odifa  Jelajah Dunia dan Djalanin.com

Pada hari terakhir dilakukan kegiatan tinjauan lapangan ke desa wisata unggulan Kab. Madiun. Yaitu Desa Wisata Brumbun dengan potensi kegiatan tubing/kelen. Peserta diajak untuk menyelami kehidupan masyarakat desa. Salah satunya dengan kelas memasak dengan menu jajanan Jemblem, jajanan yang terbuat dari singkong berbentuk bulat sebesar telur ayam dan di dalamnya berisi gula merah.

Selanjutnya tinjauan lapangan dilaksanakan di Desa Wisata Gunungsari dengan potensi Pasar Wisata Kuliner  Tradisional Pundensari. Di lokasi tersebut pengunjung dapat menikmati aneka ragam makanan dan minuman tradisional dengan atmosfer suasana pasar tradisional / tempo dulu. Peserta juga diajak untuk membuat papan nama terbuat dari daun lontar dengan tulisan Jawa. Selain itu, peserta mencoba langsung memakai penutup kepala udeng khas Madiun.